logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKomoditas Penyebab Gejolak...
Iklan

Komoditas Penyebab Gejolak Harga Diawasi

Ketidakpuasan publik terhadap pengendalian harga mencerminkan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap rantai distribusi bahan pangan, seperti beras dan minyak goreng, serta penerapan sanksi jika melanggar.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
Β· 0 menit baca
Warga antre membeli bahan pokok dalam kegiatan Pasar Pangan Murah di Kantor Kecamatan Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/2/2023). Pasar Pangan Murah tersebut digelar di 17 kecamatan di Sleman. Kegiatan yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Sleman dan Perum Bulog itu untuk meredam laju kenaikan harga beberapa komoditas di pasaran seperti beras dan minyak goreng.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga antre membeli bahan pokok dalam kegiatan Pasar Pangan Murah di Kantor Kecamatan Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/2/2023). Pasar Pangan Murah tersebut digelar di 17 kecamatan di Sleman. Kegiatan yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Sleman dan Perum Bulog itu untuk meredam laju kenaikan harga beberapa komoditas di pasaran seperti beras dan minyak goreng.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dalam perekonomian berkorelasi dengan tren kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi. Oleh sebab itu, komoditas pangan yang berpotensi menyebabkan harga bergejolak, seperti beras dan minyak goreng, diwaspadai.

Survei Litbang Kompas yang dipublikasikan Senin (20/2/2023) menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi sebesar 53,5 persen pada Januari 2023. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Januari 2022 yang mencapai 64,8 persen. Pada awal tahun ini, ketidakpuasan publik tertinggi di bidang ekonomi mengemuka dari aspek pengendalian harga barang dan jasa yang mencapai 55,7 persen.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan