logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBeban RI Hadapi UE Kian Berat
Iklan

Beban RI Hadapi UE Kian Berat

Di era proteksi atau restriksi dagang, RI perlu memperkuat tim negosiasi sengketa perdagangan. Di sisi lain, rentetan sengketa dan hambatan dagang UE menjadi salah satu indikasi terjadinya fragmentasi ekonomi global.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Aktivitas pekerja di pabrik pipa PT Bakrie Pipe Industries di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/11/2006). Bergulirnya sejumlah proyek infrastruktur mendorong produksi pipa baja di pabrik ini dengan realisasi hingga Oktober 2006 mencapai 83.000 ton.
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Aktivitas pekerja di pabrik pipa PT Bakrie Pipe Industries di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/11/2006). Bergulirnya sejumlah proyek infrastruktur mendorong produksi pipa baja di pabrik ini dengan realisasi hingga Oktober 2006 mencapai 83.000 ton.

JAKARTA, KOMPAS β€” Beban pemerintah serta eksportir Indonesia menghadapi rentetan sengketa dan hambatan dagang dari Uni Eropa kian berat. Oleh karena itu, RI perlu memperkuat tim negosiasi dan mempercepat realisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA.

Di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), RI menggugat Uni Eropa (UE) yang dengan kebijakan Arah Energi Terbarukan (RED) II mendiskriminasikan produk turunan sawit, yakni biodiesel. RI juga telah mengajukan banding kasus sengketa larangan ekspor bijih nikel melawan UE.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan