Antisipasi Tahun Menantang, Pengembang Adu Diskon Penjualan Rumah
Tahun menantang bagi sektor properti disikapi pengembang dengan sejumlah strategi menggaet pasar. Ada yang menawarkan ”gimmick” bonus peralatan rumah, diskon harga, hingga subsidi bunga kredit pemilikan rumah.
Tahun menantang bagi sektor properti disikapi pengembang dengan sejumlah strategi menggaet pasar. Ada yang menawarkan gimmick bonus peralatan rumah, diskon harga, hingga subsidi bunga kredit pemilikan rumah. Insentif pembelian proyek rumah baru ataupun rumah yang sudah terbangun (ready stock) bakal gencar digulirkan dalam paruh pertama tahun ini.Jika selama pandemi tahun 2020-2021 pembeli properti rata-rata mencari rumah yang harganya di bawah Rp 1 miliar, pada tahun 2022 terjadi tren peningkatan transaksi untuk rumah segmen menengah ke atas di atas Rp 1 miliar. Namun, tren penguatan pasar properti diprediksi kembali tertahan memasuki tahun 2023 yang digadang sebagai tahun politik menjelang Pemilu 2024.Country Manager Rumah.com, Marine Novita, Senin (24/1/2023), di Jakarta, mengemukakan, laju peningkatan transaksi properti biasanya memuncak sebelum tahun politik dan menurun di tahun-tahun pemilu dengan perlambatan yang berlanjut hingga tahun berikutnya. Siklus perlambatan properti juga ditambah dengan tekanan akibat dampak resesi ekonomi global dan kenaikan suku bunga. Ini perlu disikapi pengembang dengan berhati-hati dalam membuat keputusan.
Meski ekonomi diprediksi melandai, tak dimungkiri, kebutuhan rumah tinggal di Indonesia masih sangat tinggi dengan laju kebutuhan rumah bertambah 700.000 unit setiap tahun akibat bertumbuhnya keluarga baru. Peluang pasar ini disikapi pengembang dengan menawarkan beragam promosi untuk menjaring konsumen hingga investor.