Optimalisasi Gas Bumi dan Transformasi Hijau
Pembangunan pabrik urea PKT di Fakfak bagian dari upaya pemerintah agar pemanfaatan gas bumi yang di Indonesia agar tidak melulu diekspor. Namun, diserap oleh industri yang membutuhkannya, termasuk petrokimia.
Gas bumi memiliki peran penting dalam transisi energi, terutama untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil, seperti batubara dan minyak bumi. Kendati juga termasuk jenis energi fosil, gas bumi relatif lebih bersih dibandingkan dengan batubara dan minyak bumi karena emisi gas rumah kaca dari pembakarannya lebih rendah. Oleh karena itu, gas bumi dapat dianggap sebagai ”bahan bakar jembatan” atau transisi sementara dari sumber energi fosil menuju sumber energi yang lebih bersih.
Tak hanya sebagai sumber energi, seperti bahan bakar ataupun sumber energi pembangkit listrik, gas bumi di Indonesia juga banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti produksi kaca, pupuk, dan petrokimia. Dalam rantai produksi pupuk, gas bumi memiliki peran vital lantaran berfungsi sebagai bahan baku amonia, salah satu bahan utama pembuatan pupuk.