logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊEkonomi Dunia Bisa Turun...
Iklan

Ekonomi Dunia Bisa Turun Tajam, RI Perlu Berjaga-jaga

Daya tahan ekonomi RI terhitung kuat di ambang resesi global. Namun, potensi efek rambatan dari melemahnya ekonomi negara-negara maju tetap perlu diwaspadai. Kebijakan fiskal yang fleksibel bisa menjadi andalan.

Oleh
agnes theodora
Β· 1 menit baca
Foto aerial Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) W2 dengan latar belakang kota Jakarta jelang malam, Jakarta, Jumat (11/11/2022). Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2022 sebesar 5,72 persen masih dibayangi oleh ancaman resesi global, inflasi, dan pengetatan kebijakan moneter yang dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Foto aerial Jalan Tol Lingkar Luar (JORR) W2 dengan latar belakang kota Jakarta jelang malam, Jakarta, Jumat (11/11/2022). Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2022 sebesar 5,72 persen masih dibayangi oleh ancaman resesi global, inflasi, dan pengetatan kebijakan moneter yang dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi.

JAKARTA, KOMPAS – Bank Dunia mempoyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini turun tajam menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 3 persen. Meski demikian, ekonomi Indonesia dinilai tetap tumbuh positif sebesar 4,8 persen. Untuk menjaga ekonomi domestik dari efek tekanan global itu, fleksibilitas dalam mengelola fiskal dibutuhkan di tengah berlanjutnya tren pengetatan moneter.

Laporan Global Economic Prospects edisi Januari 2023 yang dirilis Bank Dunia, Selasa (10/1/2023), menilai, risiko resesi global akan semakin nyata tahun ini. Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 pun dipangkas dari proyeksi laporan sebelumnya pada Juni 2022 sebesar 3 persen menjadi 1,7 persen.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan