logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDengan Berbagai Pertimbangan, ...
Iklan

Dengan Berbagai Pertimbangan, Program B35 akan Dimulai Tahun 2023

Pemerintah berencana memulai program B35 atau campuran solar dengan 35 persen biodiesel mulai tahun depan. Penerapan program itu diperkirakan bakal meningkatkan kebutuhan biodiesel sebanyak 1,9 juta kiloliter.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA, Axel Joshua Halomoan Raja Harianja
Β· 1 menit baca
Menteri ESDM Arifin Tasrif menunjukkan bahan bakar B40 usai melepas uji jalan kendaraan berbahan bakar B40 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Uji jalan kendaraan tersebut menggunakan dua bahan bakar yaitu B40 (60 persen solar dan 40 persen biodiesel) dan B30D10 (60 persen solar, 30 persen biodiesel dan 10 persen diesel biokarbon) yang bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi teknis pada kendaraan bermesin diesel sebelum diaplikasikan secara luas.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Menteri ESDM Arifin Tasrif menunjukkan bahan bakar B40 usai melepas uji jalan kendaraan berbahan bakar B40 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Uji jalan kendaraan tersebut menggunakan dua bahan bakar yaitu B40 (60 persen solar dan 40 persen biodiesel) dan B30D10 (60 persen solar, 30 persen biodiesel dan 10 persen diesel biokarbon) yang bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi teknis pada kendaraan bermesin diesel sebelum diaplikasikan secara luas.

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah memutuskan penggunaan campuran biodiesel 35 persen pada bahan bakar solar atau B35, bukan B40 yang sebelumnya sudah disiapkan, pada tahun 2023. Keputusan itu diambil berdasarkan sejumlah pertimbangan, seperti kesiapan bahan baku, kapasitas produksi badan usaha bahan bakar nabati, hiingga standar spesifikasi yang mesti dipenuhi.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edi Wibowo, saat dihubungi, Kamis (22/12/2022) mengatakan, keputusan terkait penggunaan B35 pada 2023 didasarkan pada hasil sidang kabinet. Hal tersebut telah mempertimbangkan sejumlah aspek, seperti produksi biodiesel dan infrastruktur.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan