logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPembiayaan Jadi Tantangan...
Iklan

Pembiayaan Jadi Tantangan Menuju Emisi Nol

Perjalanan Indonesia mengejar target emisi nol menghadapi tantangan berat di sisi pembiayaan. Skema pembiayaan campuran dinilai bisa diandalkan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Bentangan panel surya di PLTS Messah, kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/10/2021). PLTS Messah memiliki kapasitas 530 kilowatt peak (kWp).
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)

Bentangan panel surya di PLTS Messah, kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/10/2021). PLTS Messah memiliki kapasitas 530 kilowatt peak (kWp).

JAKARTA, KOMPAS - Pembiayaan dan teknologi menjadi dua hal krusial dalam perjalanan Indonesia menuju emisi nol bersih tahun 2060. Skema pembiayaan campuran untuk transisi energi yang telah diinisiasi pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 2022 di Bali jadi langkah awal yang terus dimatangkan Indonesia.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa pada acara Road to Kompas100 CEO Forum ke-13 Powered by East Ventures: CEO Live Series #2 bertajuk "Pengembangan Ekonomi Hijau dan Urgensi Program Keberlanjutan" di Jakarta, Rabu (23/11/2022), menilai, dana yang dibutuhkan Indonesia dalam transisi energi sangat besar. Pengakhiran dini operasi pembangkit listrik berbasis batubara, misalnya, membutuhkan dana berkisar 400-500 juta dollar AS per gigawatt (GW).

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan