logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPertumbuhan Kawasan Industri...
Iklan

Pertumbuhan Kawasan Industri Nol Emisi Karbon Butuh Insentif

Pemerintah perlu mendesain insentif fiskal yang dapat menyokong daya saing sekaligus mengarahkan industri untuk menerapkan prinsip-prinsip kelestarian berbasis emisi.

Oleh
MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI
Β· 1 menit baca
Aktivitas pabrik manufaktur Hyundai di kawasan industri GICC, Desa Sukamukti, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2022).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Aktivitas pabrik manufaktur Hyundai di kawasan industri GICC, Desa Sukamukti, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2022).

JAKARTA, KOMPAS β€” Dalam rangka menjawab tuntutan untuk menjalankan aktivitas industri yang berprinsip kelestarian atau sustainability, Indonesia memerlukan kawasan industri penyokong. Agar pertumbuhan jumlahnya melaju pesat, kawasan industri nol emisi karbon atau net zero industrial cluster membutuhkan insentif fiskal dan skema kredit, serta kemudahan mengimpor barang modal.

Kawasan industri nol emisi karbon pertama kali hadir dari nota kesepahaman antara PT Jababeka Infrastruktur, PT Pertamina (Persero), L’OrΓ©al Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing dalam salah satu pertemuan pada forum Business 20 (B20) di Bali, Jumat (11/11/2022).

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan