Balai Vokasi Didorong Hasilkan Tenaga Kerja Terampil Digital
Indonesia harus mempercepat peningkatan keterampilan kaum muda agar tidak tertinggal. Pelatihan vokasi harus lebih dioptimalkan dengan memperbanyak pelatihan digital kepada calon pekerja.
JAKARTA, KOMPAS β Kualitas tenaga kerja yang belum mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja di era digital menjadi salah satu penyebab daya saing Indonesia masih tertinggal. Daya saing digital di Indonesia masih kalah dibandingkan negara-negara di Asia. Oleh karena itu, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) harus mampu beradaptasi dengan perubahan industri agar menghasilkan tenaga kerja yang mumpuni.
Berdasarkan laporan Institute for Management Development (IMD) World Digital Competitiveness Ranking 2021, indeks daya saing digital Indonesia menempati urutan ketiga paling rendah di Asia pada 2021 dengan skor 50,17 poin. Sementara itu, di bawahnya terdapat Filipina dengan skor 47,16 poin dan Mongolia di urutan paling akhir dengan skor 40,69 poin.