Asuransi
Industri Asuransi Dituntut Lebih Kuat Hadapi Risiko Resesi
Industri asuransi didorong lebih kuat menghadapi ancaman resesi global mengingat banyak kemungkinan buruk yang bisa terjadi dan belum terprediksi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F03%2F06%2F1de335bc-be6e-4408-a4a7-2d0d7207458a_jpg.jpg)
Ilustrasi. Karyawan melintas di papan nama-nama perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, di Jakarta, Senin (5/3/2018).
JAKARTA, KOMPAS — Resesi yang mengancam sejumlah negara di dunia pada 2023 menjadi perhatian semua kalangan, tak terkecuali industri asuransi. Dengan berbagai kemungkinan yang belum terprediksi, industri asuransi didorong untuk lebih kuat menghadapi krisis yang lebih besar dibandingkan dengan saat masa pandemi Covid-19.
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo berpendapat, industri asuransi harus siap dengan berbagai skenario buruk menghadapi ancaman resesi global. Datangnya resesi akan membuat masyarakat lebih mengutamakan uang tunai sehingga bisa menimbulkan klaim polis asuransi secara massal sebelum jatuh tempo. ”Dalam keadaan krisis, cash is the king, kecenderungan penebusan polis secara massal akan sangat mungkin terjadi,” ujarnya.