logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPendistribusian Alat Bantu...
Iklan

Pendistribusian Alat Bantu Siaran Digital Lamban

Pendistribusian alat bantu penerima siaran televisi digital terestrial yang belum juga tuntas, dinilai pemerintah, menjadi tantangan utama pelaksanaan migrasi siaran televisi analog ke digital terestrial.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Anak-anak menonton televisi di salah satu rumah warga di Kampung Lale, Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Selasa (5/10/2021). Listrik di desa tersebbut menyala sejak November 2011 bersamaan dengan beroperasinya PLTP Ulumbu.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Anak-anak menonton televisi di salah satu rumah warga di Kampung Lale, Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Selasa (5/10/2021). Listrik di desa tersebbut menyala sejak November 2011 bersamaan dengan beroperasinya PLTP Ulumbu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Distribusi alat bantu penerima siaran televisi digital terestrial kepada rumah tangga miskin hingga sekarang belum merata. Hal ini menjadi persoalan utama proses migrasi siaran televisi analog ke digital terestrial atau analog switch off (ASO) yang tenggatnya 2 November 2022.

”Isu utamanya bukan di (pemahaman) masyarakat, melainkan di pembagian alat bantu penerima siaran digital terestrial bagi rumah tangga miskin dari (lembaga penyiaran) swasta. Swasta masih tertatih-tatih. Sampai 18 Agustus 2022, proses pendistribusian bantuan yang terjadi masih berkisar 5 persen,” ujar Direktur Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Geryantika Kurnia, Minggu (28/8/2022), di Jakarta.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan