logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSistem Resi Gudang Komoditas...
Iklan

Sistem Resi Gudang Komoditas Gula Perlu Diperluas

Pengembangan SRG juga menjadi salah satu upaya untuk mendukung swasembada gula. Namun, yang krusial untuk mengejar itu adalah perluasan lahan dan peningkatan produktivitas.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Mae Azhar, petani tebu, mengelupas daun kering di batang tebu di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Petani mengeluhkan ongkos tanam tebu yang meningkat karena harus membeli pupuk nonsubsidi hingga naiknya upah pekerja.
ABDULLAH FIKRI ASHRI

Mae Azhar, petani tebu, mengelupas daun kering di batang tebu di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Petani mengeluhkan ongkos tanam tebu yang meningkat karena harus membeli pupuk nonsubsidi hingga naiknya upah pekerja.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sistem resi gudang atau SRG yang kini menjangkau komoditas gula dinilai sebagai hal positif yang perlu terus diperluas dan dikembangkan. Selain untuk manajemen stok dan stabilisasi harga, juga dapat menjadi dukungan pembiayaan bagi petani. Kondisi gudang perlu terus dipastikan memadai sehingga SRG diharapkan berkelanjutan.

Resi gudang merupakan surat atau dokumen bukti kepemilikan atas komoditas yang disimpan di gudang. Penyimpanan di gudang tersebut dikelola oleh pengelola yang mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan