logo Kompas.id
Ekonomi”Durian Runtuh” Batubara Perlu...
Iklan

”Durian Runtuh” Batubara Perlu Dioptimalkan untuk Dukung Transisi Energi Bersih

Harga batubara yang tinggi menjadikan ”windfall” bagi Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas tersebut. Hal itu dinilai perlu dimanfaatkan, terutama bagi pengembangan energi yang lebih bersih.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
Ekskavator memindahkan batubara dari dalam tongkang ke atas truk di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta Utara, Rabu (5/1/2022).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Ekskavator memindahkan batubara dari dalam tongkang ke atas truk di Pelabuhan KCN Marunda, Jakarta Utara, Rabu (5/1/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Sebagai negara pengekspor batubara, Indonesia masih merasakan windfall atau ”durian runtuh” dari tingginya harga batubara internasional sebagai dampak dari situasi geopolitik dunia. Situasi itu perlu dimanfaatkan dengan meningkatkan ekspor batubara. Namun, di sisi lain jangan sampai menggoyahkan komitmen peralihan menuju energi yang lebih bersih.

Tingginya harga batubara internasional terjadi sebagai dampak dari situasi perang antara Rusia dan Ukraina, yang kemudian memengaruhi rantai pasok energi ke Eropa. Terancam krisis energi, sejumlah negara di Eropa kemudian menghidupkan kembali pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang membuat permintaan pada negara pemasok batubara, termasuk Indonesia, meningkat.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan