logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDaging Kerbau Beku Jadi...
Iklan

Daging Kerbau Beku Jadi Alternatif, Bulog Jamin Bebas PMK

Bulog menginspeksi langsung proses produksi daging kerbau beku di India. Produk tersebut dijamin bebas PMK.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Warga membayar dengan sejumlah uang dalam operasi pasar daging beku oleh Perum Bulog di Rumah Pangan Kita, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (10/5/2021). Daging beku sapi dijual seharga Rp 80.000 per kilogram, sedangkan daging beku kerbau dijual Rp 75.000 per kilogram. Sebanyak 7 ton daging beku kerbau dan 6.800 kilogram daging beku sapi terjual dalam operasi pasar tersebut. Operasi pasar digelar dua hari untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan dan menjamin tidak bergejolaknya harga daging menjelang Lebaran.
KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)

Warga membayar dengan sejumlah uang dalam operasi pasar daging beku oleh Perum Bulog di Rumah Pangan Kita, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (10/5/2021). Daging beku sapi dijual seharga Rp 80.000 per kilogram, sedangkan daging beku kerbau dijual Rp 75.000 per kilogram. Sebanyak 7 ton daging beku kerbau dan 6.800 kilogram daging beku sapi terjual dalam operasi pasar tersebut. Operasi pasar digelar dua hari untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan dan menjamin tidak bergejolaknya harga daging menjelang Lebaran.

JAKARTA, KOMPAS β€” Daging kerbau beku yang diimpor dari India disebut dapat menjadi alternatif jika pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri tersendat akibat wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK. Kendati India belum menjadi negara bebas PMK, Perum Bulog yang tahun ini total mengimpor 100.000 ton daging jenis itu menjamin keamanan dan kesehatannya.

Menurut laporan Satgas Penanganan PMK, Rabu (27/7/2022), saat ini total sudah ada 268 kabupaten/kota di 22 provinsi yang tertular. Dari total 430.171 ekor hewan yang dinyatakan sakit, 220.519 ekor di antaranya sembuh, 199.188 ekor belum sembuh, 3.952 ekor mati, dan 6.512 ekor dipotong bersyarat. Adapun vaksinasi telah diberikan pada 707.580 ekor ternak.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan