logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMengelola Daya Saing
Iklan

Mengelola Daya Saing

Budidaya udang kini tengah menghadapi hambatan di hulu-hilir. Keberhasilan mengelola daya saing menjadi pertaruhan guna mencapai ambisi mendongkrak nilai ekspor 250 persen hingga 2024.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 1 menit baca
Mesin pemberi makan udang otomatis milik eFishery di kolam budidaya udang, Subang, Jawa Barat. Dengan menyewa mesin ini, petani udang bisa mengatur pemberian makan udang dari ponsel pintar pengguna serta terhubung ke sensor, yang dapat mendeteksi nafsu makan dari ikan yang dibudidaya.
DOKUMENTASI EFISHERY

Mesin pemberi makan udang otomatis milik eFishery di kolam budidaya udang, Subang, Jawa Barat. Dengan menyewa mesin ini, petani udang bisa mengatur pemberian makan udang dari ponsel pintar pengguna serta terhubung ke sensor, yang dapat mendeteksi nafsu makan dari ikan yang dibudidaya.

Komoditas udang yang merupakan salah satu produk andalan perikanan budidaya di Tanah Air tengah menghadapi problem soal daya saing. Harga udang ekspor terus merosot, sementara biaya produksi membengkak seiring merebaknya serangan penyakit.

Tekanan di pasar internasional ditandai dengan melemahnya harga udang sejak awal Mei 2022. Komoditas udang Indonesia, yang sebagian besar diekspor, terkena imbas. Salah satu pemicu tekanan harga adalah membanjirnya produksi udang dari negara-negara produsen lain, seperti Ekuador dan India. Sesuai hukum pasar, produksi berlimpah, sedangkan permintaan stagnan sehingga harga tertekan.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan