Waspadai Krisis Pangan, Indikator Kewaspadaan Dini Diperlukan
Konflik Rusia-Ukraina menyebabkan, antara lain, harga gandum yang meningkat hingga 52 persen dan jagung 31,6 persen.
JAKARTA, KOMPAS — Seiring tumbuhnya kembali perekonomian dunia setelah dihantam pandemi Covid-19 memberi tekanan pada harga komoditas, termasuk pangan. Krisis pangan pun bisa mengancam. Karena itu, berbagai kebijakan terkait tata kelola pangan diperlukan, termasuk indikator kewaspadaan dini terkait ketersediaan pangan.
Peneliti dari Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Adinova Fauri, dalam CSIS Media Briefing bertajuk ”Ancaman Kenaikan Harga Pangan di Indonesia”, yang digelar secara daring, Senin (30/5/2022), mengatakan, ekonomi dunia pascapandemi Covid-19 tumbuh atau pulih dengan cepat yang menyebabkan tekanan pada harga komoditas.