logo Kompas.id
EkonomiKiprah ”Pelat Merah” Penjaga...
Iklan

Kiprah ”Pelat Merah” Penjaga Hulu-Hilir Minyak Goreng

Sejumlah BUMN mulai mengoptimalkan peran menjaga pasokan dan harga minyak goreng. Hal ini merupakan langkah baik agar ke depan pemerintah semakin memegang kendali industri sawit dari hulu hingga hilir.

Oleh
Hendriyo Widi
· 1 menit baca
Pedagang membawa jeriken kosong dalam distribusi mingguan minyak goreng curah di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Jumat (25/2/2022). PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) mendistribusikan minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Satu truk tangki membawa 8.000 liter minyak goreng curah. Pedagang membeli minyak goreng curah Rp 10.500 per liter dan menjualnya kembali Rp 12.000 hingga Rp 13.000.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pedagang membawa jeriken kosong dalam distribusi mingguan minyak goreng curah di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Jumat (25/2/2022). PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) mendistribusikan minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Satu truk tangki membawa 8.000 liter minyak goreng curah. Pedagang membeli minyak goreng curah Rp 10.500 per liter dan menjualnya kembali Rp 12.000 hingga Rp 13.000.

Selama ini, perusahaan swasta mendominasi industri hulu-hilir sawit, mulai dari bahan baku, minyak goreng, hingga pendistribusiannya. Kondisi inilah yang membikin repot pemerintah mengendalikan harga dan pasokan minyak goreng di tengah lonjakan harga minyak kelapa sawit mentah global.

Belajar dari pengalaman meredam gejolak stok dan harga minyak goreng sepanjang Januari-Mei 2022, pemerintah berupaya memperkuat peran sejumlah perusahaan milik negara menjaga sektor tersebut. Kehadiran ID Food atau Holding BUMN Pangan, Perum Bulog yang saat ini berada di bawah Badan Pangan Nasional, dan Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN Group) diperkuat.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan