PENYAKIT MULUT DAN KUKU
Populasi Ternak Terkonfirmasi PMK Meningkat, Pemotongan Hewan Diawasi Ketat
Penanganan wabah penyakit mulut dan kuku di Sidoarjo, Jawa Timur, diintensifkan menyusul bertambahnya populasi ternak yang terkonfirmasi meluasnya sebaran virus. Selain lalu lintas ternak, tempat pemotongan juga diawasi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F10%2Fe15c6cfe-5f29-4dd4-b2a1-45817012cf00_jpg.jpg)
Peternak menyuntikkan vitamin B kompleks pada sapi peliharaannya di Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Selasa (10/5/2022). Upaya itu untuk memperkuat kesehatan hewan ternak agar tak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
SIDOARJO, KOMPAS — Penanganan wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK di Sidoarjo, Jawa Timur, diintensifkan menyusul bertambahnya jumlah populasi ternak yang terkonfirmasi dan sebaran virus yang semakin meluas. Selain lalu lintas ternak, tempat pemotongan hewan juga diawasi ketat karena potensial menjadi sumber penularan.
Berdasarkan data Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, sampai dengan Rabu (11/5/2022), jumlah ternak yang berada dalam pengawasan sebanyak 1.098 ekor. Dari jumlah tersebut, yang terkonfirmasi PMK sebanyak 715 ekor.