logo Kompas.id
EkonomiIndustri Mainkan Peran Aktif...
Iklan

Industri Mainkan Peran Aktif untuk Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja

Untuk menjawab tantangan disrupsi ketenagakerjaan, pendekatan program vokasi harus digeser dari yang selama ini berorientasi penawaran (”supply”) menjadi permintaan (”demand”) pasar kerja.

Oleh
AGNES THEODORA WOLKH WAGUNU
· 1 menit baca
Ilustrasi bursa tenaga kerja nasional. Foto diambil pada Agustus 2018.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Ilustrasi bursa tenaga kerja nasional. Foto diambil pada Agustus 2018.

JAKARTA, KOMPAS — Upaya peningkatan daya saing industri perlu diiringi dengan reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi. Pelaku industri tidak bisa sekadar berperan pasif dalam menyerap tenaga kerja lulusan vokasi, tetapi juga ikut bertanggung jawab menyelenggarakan program vokasi demi mengurangi potensi ketidakcocokan atau mismatch di pasar kerja.

Selama ini, program vokasi yang dijalankan pemerintah tidak berjalan optimal. Lulusan pendidikan vokasi justru menyumbang tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi dari tahun ke tahun. Mengutip data Badan Pusat Statistik, per Agustus 2021, TPT dari tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan yang tertinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yakni 11,13 persen.

Editor:
MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan