logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Minyak Goreng Tak...
Iklan

Harga Minyak Goreng Tak Kunjung Stabil, Sejumlah Produsen Mangkir dari Kewajiban

Dari total 75 perusahaan minyak goreng sawit yang sudah berkontrak dengan BPDPKS, baru 55 produsen yang sudah memproduksi minyak goreng curah bersubsidi. Belum semuanya pula menyalurkan hasil produksi sesuai komitmen.

Oleh
agnes theodora
Β· 1 menit baca
Pedagang pasar dan penjual kebutuhan pokok mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah saat operasi pasar di Pasar Wonodri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (8/4/2022). Minyak goreng curah ini dijual dengan harga eceran tertinggi dari Rp 14.000 hingga Rp 15.500 per kilogram. Dalam beberapa minggu ini, operasi pasar terus dilakukan untuk mengendalikan harga dan mencegah adanya tengkulak.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Pedagang pasar dan penjual kebutuhan pokok mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah saat operasi pasar di Pasar Wonodri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (8/4/2022). Minyak goreng curah ini dijual dengan harga eceran tertinggi dari Rp 14.000 hingga Rp 15.500 per kilogram. Dalam beberapa minggu ini, operasi pasar terus dilakukan untuk mengendalikan harga dan mencegah adanya tengkulak.

JAKARTA, KOMPAS β€” Program minyak goreng curah bersubsidi sudah berjalan selama hampir satu bulan, tetapi harganya masih tinggi di pasaran. Hasil pemantauan pelaksanaan program minyak goreng bersubsidi menunjukkan masih ada 20 produsen minyak goreng sawit yang belum memulai produksi minyak goreng curah dan 11 produsen yang belum mendistribusikan hasil produksinya.

Menurut data Kementerian Perindustrian, ada sebanyak 75 perusahaan minyak goreng sawit yang terlibat dalam program pemerintah untuk menyediakan dan mendistribusikan minyak goreng curah bersubsidi bagi masyarakat serta pelaku usaha mikro dan kecil. Mereka sudah mendapat nomor registrasi dan berkontrak dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan