logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊProdusen Tahu-Tempe Tagih...
Iklan

Produsen Tahu-Tempe Tagih Janji Subsidi Kedelai

Gakoptindo menyatakan pemerintah berjanji menyubsidi kedelai impor Rp 1.000 per kg. Namun, hingga kini janji itu belum terealisasi. Padahal, harga kedelai impor di dalam negeri sudah naik tinggi.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Pedagang tempe-tahu menunggu pelanggan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1/2021). Untuk menyiasati tingginya harga kedelai, pedagang tempe-tahu di kawasan itu tidak menaikkan harga jual, tetapi memperkecil ukuran tempe-tahu yang dijual. Mereka takut, jikalau harga naik, tempe-tahu tidak akan laku di pasaran karena anjloknya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Pedagang tempe-tahu menunggu pelanggan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1/2021). Untuk menyiasati tingginya harga kedelai, pedagang tempe-tahu di kawasan itu tidak menaikkan harga jual, tetapi memperkecil ukuran tempe-tahu yang dijual. Mereka takut, jikalau harga naik, tempe-tahu tidak akan laku di pasaran karena anjloknya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS - Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia atau Gakoptindo menagih janji pemerintah yang berencana menyubsidi kedelai impor. Subsidi itu diperlukan karena harga kedelai impor di dalam negeri semakin tinggi sejalan dengan kenaikan harga kedelai global.

Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin, Senin (21/3/2022), mengatakan, pemerintah berjanji menyubsidi kedelai impor yang dibeli produsen tahu dan tempe Rp 1.000 per kilogram (kg). Janji pemerintah itu dinyatakan dalam Rapat Kerja Nasional Gakoptindo pada 22-23 Februari di Surabaya, Jawa Timur.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan