logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บResiliensi Sektor Manufaktur...
Iklan

Resiliensi Sektor Manufaktur Kembali Diuji

Kenaikan permintaan dan produksi sepanjang Februari 2022 tercatat lebih rendah dari sebelumnya karena terimbas lonjakan kasus Omicron. Namun, di sisi lain, penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur terus meningkat.

Oleh
agnes theodora, dimas waraditya
ยท 1 menit baca
Salah satu bagian proses pengerjaan barang yang sebagian besar berbahan logam antikarat di pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Krisis ekonomi selama pandemi ini juga berdampak pada bisnis ini karena sebagian besar konsumennya merupakan industri layanan dan jasa.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Salah satu bagian proses pengerjaan barang yang sebagian besar berbahan logam antikarat di pabrik Nayati, Terboyo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9/2020). Krisis ekonomi selama pandemi ini juga berdampak pada bisnis ini karena sebagian besar konsumennya merupakan industri layanan dan jasa.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Ekspansi industri manufaktur melambat di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Kendati daya tahan kembali diuji, industri pengolahan dalam negeri diyakini tetap kuat dalam menghadapi gelombang ketiga pandemi. Melambatnya ekspansi kinerja manufaktur di awal tahun pun diperkirakan tidak akan berlangsung lama.

Data Purchasing Managersโ€™ Index (PMI) Manufaktur terbaru oleh IHS Markit menunjukkan, per Februari 2022, ekspansi industri pengolahan Indonesia mengalami pelambatan di level 51,2. Kendati masih di zona ekspansi atau masih di atas level 50, angka itu menurun dibandingkan posisi Januari 2022 di level 53,7 dan tercatat sebagai yang terendah dalam enam bulan terakhir.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan