logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPencarian Sumber Cadangan Baru...
Iklan

Pencarian Sumber Cadangan Baru dan Pengembangan Energi Terbarukan Jadi Solusi

Di tengah tingginya harga minyak mentah dan gas alam, Indonesia harus terus mencari sumber cadangan migas baru dan mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang melimpah di dalam negeri.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Rombongan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan berkunjung ke unit produksi terapung di lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, sekitar 70 kilometer dari garis pantai Kalimantan Timur, Minggu (11/6/2017). Lapangan ini mulai memproduksi gas sejak pertengahan Mei lalu dengan kapasitas 130 juta standar kaki kubik per hari dan akan ditingkatkan menjadi sedikitnya 450 juta standar kaki kubik per hari.
KOMPAS/ARIS PRASETYO

Rombongan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan berkunjung ke unit produksi terapung di lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, sekitar 70 kilometer dari garis pantai Kalimantan Timur, Minggu (11/6/2017). Lapangan ini mulai memproduksi gas sejak pertengahan Mei lalu dengan kapasitas 130 juta standar kaki kubik per hari dan akan ditingkatkan menjadi sedikitnya 450 juta standar kaki kubik per hari.

JAKARTA, KOMPAS β€” Selain mencari sumber cadangan minyak dan gas bumi atau migas yang baru, usaha lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor migas adalah mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia. Upaya menaikkan produksi hulu migas membutuhkan iklim investasi yang kondusif demi menarik investor. Selain itu, transisi model transportasi berbahan bakar minyak atau BBM ke tenaga listrik diperlukan demi mengurangi konsumsi BBM.

β€œUntuk mengurangi ketergantungan impor migas dan elpiji tentu solusinya adalah swasembada migas. Namun, produksi sumur-sumur migas yang ada sekarang di Indonesia terus menurun hingga diperlukan pencarian sumber cadangan migas yang baru,” ujar Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung Yos Sunitiyoso, saat dihubungi, Rabu (23/2/2022), di Jakarta.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan