logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บTantangan Menekan Harga...
Iklan

Tantangan Menekan Harga Kendaraan Listrik

Harga masih menjadi hambatan terbesar yang dihadapi sebagian besar konsumen kendaraan listrik di Indonesia. Sinergi antarpihak guna membangun ekosistem dan mengefisienkan produksi diperlukan guna mendongkrak adopsi.

Oleh
Stefanus Osa Triyatna
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rldh1qsP54mKklDizgdH3KvkSm4=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211120_135228_1637484592.jpg
KOMPAS/STEFANUS OSA

Mobil konsep Lexus LF-30 menjadi salah satu daya tarik pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, Banten, 11-21 November 2021. Mobil konsep ini merupakan salah satu mobil bertenaga listrik masa depan.

Mahal itu relatif. Namun, sebagian besar masyarakat sepakat bahwa kendaraan listrik di Indonesia saat ini mahal. Mobil listrik, misalnya, umumnya dijual dengan harga Rp 600 juta-Rp 800 juta per unit, sementara daya beli mayoritas masyarakat Indonesia untuk mobil berkisar Rp 250 juta-Rp 300 juta per unit.

Keterjangkauan harga kendaraan listrik, entah mobil atau sepeda motor,  menjadi tantangan yang harus dihadapi pemerintah, produsen, juga pemasar untuk mendongkrak populasi. Strategi mendorong permintaan dinilai penting guna mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan