logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTransisi Energi Perlu 1...
Iklan

Transisi Energi Perlu 1 Triliun Dollar AS Per Tahun

Pembiyaaan dan teknologi sangat diperlukan oleh negara-negara berkembang untuk mewujudkan transisi energi dari batubara ke sumber energi baru dan terbarukan.

Oleh
A Tomy Trinugroho
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kXbzeC5PnjNgjT1bXMgAKFjyUU0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211011ags228_1634227717.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Akivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, 11 Oktober 2021. PLTU Sintang memiliki ketersediaan bahan bakar co-firing cangkang sawit untuk dipadu dengan bahan bakar batubara. Transisi energi dari penggunaan batubara ke sumber energi baru dan terbarukan memerlukan dana tidak sedikit.

GLASGOW, KOMPAS β€” Dibutuhkan lebih kurang 1 triliun dollar Amerika Serikat per tahun untuk mewujudkan transisi energi dari batubara ke sumber energi baru dan terbarukan pada 2040 di seluruh dunia. Pembiayaan dibutuhkan tak hanya bagi pengadaan teknologi baru, tetapi juga memastikan komunitas tak kehilangan mata pencaharian dan mengelola aset pembangkit atau tambang batubara yang tak terpakai.

Mari Elka Pangestu, Managing Director of Development Policy and Partnerships World Bank, Kamis (4/11/2021), di Scottish Event Campus, Glasgow, Inggris Raya, mengatakan, dana tersebut diperkirakan dibutuhkan untuk mencapai target mengakhiri penggunaan batubara sebagai energi pembangkit listrik pada 2040. ”Ada 2.173 gigawatt pembangkit batubara yang harus exit pada 2040. Artinya, sekitar 100 gigawatt per tahun atau satu pembangkit batubara harus ditutup per hari,” ujarnya saat berkunjung ke Paviliun Indonesia di tengah kegiatan Konferensi Perubahan Iklim atau COP 26 di Glasgow.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan