logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPLTS Terapung Cirata, Masa...
Iklan

PLTS Terapung Cirata, Masa Depan Energi Hijau di Indonesia

Usia Waduk Cirata di Jawa Barat sudah lebih dari 30 tahun. Namun, perannya memasok listrik Jawa-Bali masih vital. Cirata tengah merintis peran menjadi PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JQBMFyhGenhSSUrgb1A2vML65dM=/1024x551/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20210923SETB_1633233322.jpg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Suasana senja di kawasan jalan akses di Waduk Cirata yang berada di wilayah Kabupaten Purwakarta, Kamis (23/9/2021). Selain berfungsi untuk pengendali banjir di aliran Sungai Citarum dan irigasi pertanian, waduk yang memiliki luas sekitar 62 kilometer persegi ini juga dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata. PLTA Cirata memiliki kapasitas terpasang 1.008 MW dan menjadi PLTA terbesar di Indonesia.

Pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS yang menggunakan teknologi photovoltaic (PV) ini ditargetkan beroperasi tahun 2022. Panel-panel surya ini bakal โ€terapungโ€ di bagian utara Waduk Cirata yang seluas 200 hektar. Lokasinya hanya berjarak sekitar 400 meter dari pintu pengambilan air (water intake) Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata.

Pembangunannya masih berlangsung hingga saat ini. Satu unit buoy (pelampung) diletakkan di bagian utara waduk menjadi penanda lokasi pemasangan panel surya. Alat berwarna kuning ini memiliki panel surya di empat sisinya. Jarak pelampung dari pelabuhan milik PT Pembangkitan Jawa Bali, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), yang berada di sisi timur waduk mencapai 1,45 kilometer.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan