logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDalgona dan Ekonomi Permen
Iklan

Dalgona dan Ekonomi Permen

Permen dalgona menjadi salah satu cara menghubungkan generasi muda Korea Selatan ke sejarah yang sebenarnya tidak ingin mereka dapatkan melalui buku sejarah. Bisnis permen tetap langgeng juga berkat sejarah dan tradisi.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BjrXbD59naR2aMzZPWZD80rYukY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2Faaecff22-8a47-44f5-8b77-23303b7f5dd0_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Anak-anak antusias mengikuti permainan permen dalgona ala drama seri Korea Selatan Squid Game di Strawberry Cafe di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu (16/10/2021). Setelah mengadopsi permainan tersebut, pengunjung kafe melonjak hingga empat kali lipat daripada biasanya.

Korea. Lagi-lagi Korea yang mampu mencipta sebuah produk menjadi viral dan populer melalui kekuatan ekonomi kreatifnya. Bahkan, sebuah produk klasik bisa kembali booming, tak kehilangan esensi sejarah dan tradisi yang menopangnya.

Adalah dalgona atau ppopgi, permen Korea berbahan dasar gula dan soda kue, yang dibuat setelah Perang Korea (1950-1953). Waktu itu, permen yang dijajakan di kaki lima ini merupakan jajanan alternatif bagi anak-anak Korea Selatan yang sebelumnya terbisa mendapatkan permen cokelat dari tentara Amerika Serikat.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan