Energi
Produksi Migas Masih Terdampak Pandemi
Capaian ”lifting” minyak dan gas bumi hingga triwulan III-2021 masih belum memenuhi target APBN 2021. Realisasi investasinya pun dikhawatirkan tidak mencapai target.

Kegiatan hulu migas PHE Offshore North West Java di laut lepas bagian utara Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memilih tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung.
JAKARTA, KOMPAS — Hingga triwulan III-2021, produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi rata-rata 1,640 juta barel setara minyak per hari. Dari jumlah tersebut, lifting minyak sebesar 661.000 barel per hari atau lebih rendah daripada target APBN 2021 yang sebanyak 705.000 barel per hari. Faktor pandemi masih menjadi penyebab capaian target produksi belum memuaskan.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, dalam telekonferensi pers, mengatakan, ada beberapa penyebab lifting minyak belum mencapai target, di antaranya keterlambatan pengeboran sumur minyak di sejumlah wilayah kerja. Tak hanya pada lapangan minyak, keterlambatan pengeboran juga terjadi pada lapangan gas bumi.