logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊInsentif Dibutuhkan agar Harga...
Iklan

Insentif Dibutuhkan agar Harga Terjangkau

Persoalan ketidakmampuan daya beli/sewa pekerja generasi milenial dan sesudahnya terhadap hunian tempat tinggal di Jakarta perlu dilihat secara holistik. Pemerintah bisa ambil bagian dengan memberikan insentif.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QxCI1RLsRB74zQ4kpq8JvDHgtwo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Ffbe10bc1-f8fb-4810-8dbf-0bcc74abf0d2_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Tower Accordion, salah satu tower yang telah siap huni dari 5 tower proyek LRT City Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/9/2021). LRT City Jatibening memiliki total 4.230 unit apartemen yang berdiri di atas lahan seluas 6 hektar. Selain unit tempat tinggal, lokasi tersebut juga dilengkapi dengan 18 unit ruko, mal, area parkir seluas 47.850 meter persegi, kolam renang, taman, dan ruang kerja bersama (coworking space). Proyek LRT City Jatibening yang dikerjakan PT Adhi Commuter Properti merupakan salah satu dari 11 proyek hunian berkonsep transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan transportasi massal LRT.

JAKARTA, KOMPAS β€” Mahalnya harga hunian di kawasan berorientasi transit (TOD) membuat pekerja generasi milenial yang berasal dari kelas menengah ke bawah sulit mengaksesnya. Apabila pemerintah ingin serius menyediakan hunian yang terjangkau melalui TOD bagi mereka, harus ada campur tangan, salah satunya berupa pemberian insentif.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eisha Maghfiruha, saat dihubungi pada Jumat (1/10/2021), di Jakarta, mengatakan, hunian di TOD berdampak positif terhadap pekerja yang memiliki mobilitas tinggi. Mereka bisa mengurangi ongkos transportasi umum ataupun ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan