logo Kompas.id
EkonomiMengejar Ketertelusuran dengan...
Iklan

Mengejar Ketertelusuran dengan Rantai Blok

Dalam rantai pasokan makanan, ketertelusuran merupakan faktor krusial yang mendorong daya tawar produk, terutama karena menjamin mutu, antipemalsuan, dan ketidaksesuaian label. Teknologi ”blockchain” memungkinkannya.

Oleh
Mukhamad Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NA7cYtyqqmrmIAxImYVvO3f0zgA=/1024x601/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fb68f145b-ac3b-4129-a465-3ed91507b608_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Beragam varian produk teh lokal dari Haveltea Indonesia, Kamis (27/5/2021). Selain pasar lokal, teh racikan Haveltea telah menembus pasar Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Filipina. Perpaduan kualitas teh dan pengemasan serta penjualan melalui platform e-dagang telah meningkatkan pangsa pasar Haveltea di pasar teh premium.

Pekan lalu, perusahaan rintisan makanan berkelanjutan asal Taiwan, Earthling Superfood, mengumumkan kemitraannya dengan Dancing Tea, perkebunan teh organik di Hualien, untuk meluncurkan produk teh kombucha dengan sistem keterlacakan berbasis teknologi rantai blok atau blockchain. Sebuah usaha rintisan rantai blok Taiwan, TuringCerts, menyediakan layanan verifikasinya.

Dalam rantai pasokan makanan dan pertanian, ketertelusuran (traceability) merupakan faktor krusial. Ketika unsur itu terpenuhi, konsumen akan lebih mudah melacak perjalanan produk, mulai dari proses budidaya/penanaman, pemanenan, pengeringan, pengolahan, pengemasan, pengangkutan, hingga penjualan. Riwayat itu mendukung jaminan mutu sekaligus keaslian produk.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan