logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTransaksi Mitra Dagang Utama...
Iklan

Transaksi Mitra Dagang Utama Indonesia Gunakan Mata Uang Lokal

Transaksi perdagangan dan investasi Indonesia dengan sejumlah mitra dagang utama tak lagi menggunakan mata uang dollar AS, melainkan menggunakan mata uang lokal masing-masing. Manfaatnya lebih banyak.

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GnUZuF7_dWCNN44TMahGUUabEok=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F20210825TOK15_1629889549.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pegawai perusahaan penukaran uang asing, Valuta Artha Mas, di ITC Kuningan, Jakarta, sedang menghitung dan melihat kondisi lembaran uang dollar AS, Rabu (25/8/20121). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, kurs rupiah pada Rabu senilai Rp 14.408 per dollar AS atau melemah 17 poin dari Selasa (24/8/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Transaksi perdagangan ekspor-impor dan investasi Indonesia dengan empat mitra dagang utama kini tak lagi menggunakan mata uang dollar AS, melainkan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara. Hal ini bisa meningkatkan efisiensi dunia usaha sehingga tak perlu lagi menukar mata uang mereka dalam perdagangan dan investasi.

Keempat negara mitra dagang utama Indonesia yang sudah sepakat menggunakan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) dalam bertransaksi itu adalah China, Jepang, Malaysia, dan Thailand. China menjadi negara terbaru yang mengumumkan kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Indonesia, yakni pada Senin (6/9/2021). Adapun kesepakatan kerja sama LCS dengan Jepang dan Malaysia dicapai awal Agustus lalu serta Thailand pada Desember 2020.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan