usaha mikro
Penetrasi Produk Teknologi Menjadi Tantangan Besar bagi UMKM
Penetrasi produk teknologi di tengah situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Sebagian besar dari pelaku usaha tersebut belum akrab dengan platform digital.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F3c6341bf-d8f9-4ea9-a1a9-b14b5c2d8f1a_jpg.jpg)
Aktivitas perajin usaha mikro pembuatan tahu di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (28/7/2021). Pandemi Covid-19 dikeluhkan oleh para perajin tahu. Selain menyebabkan omsetnya turun hingga lebih dari 50 persen, naiknya harga bahan baku, berupa kedelai impor, dari Rp 8.500 menjadi Rp 10.000 per kilogram juga memperparah keadaan mereka. Rencana pemerintah untuk memberi dana bantuan produktif kepada pelaku usaha mikro telah ditunggu oleh mereka realisasinya.
JAKARTA, KOMPAS โ Penetrasi produk teknologi di tengah situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Sebagian besar toko tradisional belum sepenuhnya akrab dengan platform digital. Padahal, UMKM lokal berkontribusi 61 persen dari pendapatan domestik bruto nasional.
Berbagai lokapasar menggelar diskusi maupun pelatihan bagi UMKM bertepatan dengan Hari UMKM Nasional, Kamis (12/8/2021), secara virtual di Jakarta. Selama pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun, UMKM Go Digital menjadi salah satu yang diperkirakan akan mendongkrak penjualan UMKM.