logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊAnggaran Energi Bersih Belum...
Iklan

Anggaran Energi Bersih Belum Cerminkan Pemulihan Ekonomi yang Berkelanjutan

Meskipun ambisi iklim meningkat karena pandemi Covid-19, hanya sebagian kecil yang dialokasikan untuk energi bersih dari jumlah dana pemulihan ekonomi. Mayoritas negara belum mengalokasikan uangnya secara tepat.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tLkzw1j8fb4nf0JL7tTlILTH-qY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F89088d12-f29a-408d-b731-eb510421fb96_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Deretan kincir angin pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) menghiasi puncak bukit di Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/2/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Jumlah anggaran pemerintah di dunia untuk energi bersih berkisar 2 persen dari total fiskal yang dialokasikan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Nilai ini dianggap masih jauh untuk mencapai pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan berorientasi pada penurunan emisi gas rumah kaca.

Badan Energi Internasional (IEA) mempublikasikan laporan Sustainable Recovery Tracker yang memantau pergerakan fiskal pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 di 50 negara, termasuk Indonesia, Selasa (20/7/2021). Hingga triwulan II-2021, total fiskal yang dialirkan untuk pandemi Covid-19 di dunia mencapai 16 triliun dollar AS. Sebanyak 2,3 triliun dollar AS ditujukan untuk pemulihan ekonomi dalam bentuk proyek jangka panjang.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan