logo Kompas.id
›
Ekonomi›Perluas Digitalisasi Warung ke...
Iklan

Perluas Digitalisasi Warung ke Layanan Keuangan

Digitalisasi warung dan toko kelontong jadi salah satu cara bertahan di tengah tekanan situasi akibat pandemi Covid-19. Namun, bukan hanya pengadaan, digitalisasi perlu menyasar aspek penjualan dan layanan keuangan.

Oleh
Mediana
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0K4B1RLC5P9JHwW5IJMrD48tq_E=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fe4f8659d-ec41-4ebc-869d-41664eb934d8_jpg.jpg
KOMPASTotok Wijayanto

Martono membuka aplikasi Warung Pintar untuk berbelanja kebutuhan toko kelontongnya di Gandul, Depok, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021). Selain mempermudahnya saat kulakan barang, Warung Pintar juga membantu mencarikan pinjaman modal bagi Martono.

JAKARTA, KOMPAS â€” Digitalisasi warung atau toko kelontong menjadi salah satu upaya agar bisnis mereka tetap bisa bertahan di selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, upaya digitalisasi perlu menyasar bukan hanya pada pengadaan pasokan, melainkan juga penjualan dan layanan keuangan.

CEO Warung Pintar Group, perusahaan rintisan bidang teknologi untuk solusi bisnis ritel berskala mikro,  Agung Bezharie Hadinegoro, di Jakarta, Rabu (7/7/2021), mengatakan, jumlah mitra warung sekarang mencapai 500.000 warung di 200 kabupaten/kota. Dari jumlah ini, hanya 100.000 warung di antaranya yang aktif berbelanja pasokan melalui aplikasi Warung Pintar.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan