Perluas Digitalisasi Warung ke Layanan Keuangan
Digitalisasi warung dan toko kelontong jadi salah satu cara bertahan di tengah tekanan situasi akibat pandemi Covid-19. Namun, bukan hanya pengadaan, digitalisasi perlu menyasar aspek penjualan dan layanan keuangan.
JAKARTA, KOMPAS — Digitalisasi warung atau toko kelontong menjadi salah satu upaya agar bisnis mereka tetap bisa bertahan di selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, upaya digitalisasi perlu menyasar bukan hanya pada pengadaan pasokan, melainkan juga penjualan dan layanan keuangan.
CEO Warung Pintar Group, perusahaan rintisan bidang teknologi untuk solusi bisnis ritel berskala mikro, Agung Bezharie Hadinegoro, di Jakarta, Rabu (7/7/2021), mengatakan, jumlah mitra warung sekarang mencapai 500.000 warung di 200 kabupaten/kota. Dari jumlah ini, hanya 100.000 warung di antaranya yang aktif berbelanja pasokan melalui aplikasi Warung Pintar.