logo Kompas.id
EkonomiKontribusi Besar, Posisi Tawar...
Iklan

Kontribusi Besar, Posisi Tawar UMKM Tak Seimbang

Dengan kontribusi 57-60 persen terhadap produk domestik bruto, usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan ”prime mover”. Sayangnya, posisi tawar UMKM dinilai masih tidak seimbang dalam perekonomian nasional.

Oleh
Stefanus Osa Triyatna
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fa75Hf-O-7dQ7AMaYZ1RSPoa4pc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FIMG_3651_1619182618.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Warga menunjukkan aplikasi Pasarmurah.id di Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (24/4/2021). Dalam aplikasi itu terdapat paket pasar murah seharga Rp 25.000-Rp 100.000 per paket.

JAKARTA, KOMPAS — Kontribusi sebesar 57-60 persen terhadap produk domestik bruto menempatkan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM sebagai prime mover atau penggerak utama pemulihan ekonomi nasional. Walaupun bukan lagi sekadar motor penggerak, posisi tawar UMKM masih tidak seimbang dalam perekonomian nasional.

Padahal, selain kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) yang begitu besar, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam sektor itu mencapai 97 persen dari seluruh kegiatan usaha di Indonesia. Justru karena itulah, peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjadi sangat penting, terlebih saat UMKM mengandalkan ruang digital.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan