JELAJAH BUAH NUSANTARA
Kerja Keras di Balik Ekspor Buah
Peluang yang besar untuk menyuplai komoditas hingga mancanegara membuka gerbang bagi perusahaan bermitra dengan petani.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fa2356ea3-275c-42eb-ab63-713afc0c9129_jpg.jpg)
Sejumlah pekerja memilih salak yang berkualitas bagus untuk dikemas, Senin (31/5/2021), di kantor Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada di Dusun Trumpon, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah dikemas, salak yang berkualitas bagus itu akan diekspor ke Eropa. Ekspor salak itu merupakan hasil kerja sama Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada dengan PT Nusantara Segar Global.
Peluang yang besar untuk menyuplai komoditas hingga mancanegara membuka gerbang bagi perusahaan bermitra dengan petani. Di balik kilau pasar ekspor, terbentang jalan berliku dengan kompleksitas regulasi dan etos kerja pembudidaya buah untuk memenuhi standar.
Gudang di Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, itu terlihat modern dengan ban berjalan, mesin pengering, dan timbangan elektronik. Salak-salak ranum dibongkar dari truk lalu disortir berdasarkan ukuran dan kualitasnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Kerja Keras Di Balik Ekspor Buah ".
Baca Epaper Kompas