logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemotongan Populasi Telat,...
Iklan

Pemotongan Populasi Telat, Harga Ayam di Tingkat Peternak Tertekan

Sepanjang 2021, potensi surplus daging ayam dapat mencapai 771.373 ton. Apabila surplus tak dikendalikan, pasokan berlebih dan berpotensi menekan peternak. Padahal, peternak telah tertekan oleh kenaikan ongkos produksi.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j221l0JfFzjn3oXoyYUrmiMyuJA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F79e28cf0-4eb3-4c84-91ff-446308248ee2_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pekerja tempat pemotongan ayam di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, mengangkut ayam ras yang baru tiba dari peternakan di daerah Bogor, Kamis, (28/1/2021). Saat ini harga ayam ras di tingkat konsumen berkisar Rp 26.000-Rp 27.000 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga jual ayam di tingkat peternak merosot jauh di bawah ongkos produksi awal Juli 2021. Situasi ini telah diprediksi sebelumnya dan peternak mengusulkan pemotongan populasi guna menstabilkan harga. Namun, pemotongan populasi dinilai terlambat sehingga harga anjlok dan peternak mesti menanggung rugi.

Menurut Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Pardjuni, harga ayam hidup di tingkat peternak terus merosot. Pada awal Juni 2021, harga ayam berkisar Rp 17.000 per kilogram hingga Rp 19.000 per kg. Saat ini, harga ayam hidup di tingkat peternak Jawa Tengah Rp 12.000 per kg-Rp 13.000 per kg, Jawa Barat Rp 12.500 per kg-Rp 13.500 per kg, dan Jawa Timur Rp 13.500 per kg-Rp 14.000 per kg.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan