logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บKenaikan Transaksi Dompet...
Iklan

Kenaikan Transaksi Dompet Elektronik Belum Merata

Pandemi Covid-19 memicu kenaikan transaksi nontunai melalui dompet elektronik. Hanya saja, perubahan kebiasaan bertransaksi seperti itu tetap dominan berlangsung di perkotaan di Jawa.

Oleh
Mediana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HyqKhWZQH7rjic9uGkaLcHgxxsQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F0ffa89fd-db6c-4c73-850b-01a56dac8107_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pedagang buah menerima pembayaran menggunakan uang elektronik di Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (26/10/2020). Sistem pembayaran berbasis โ€serverโ€ atau dompet digital ini memudahkan transaksi bagi pedagang dan pembeli. Dari survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan atau inklusi keuangan meningkat 8,33 persen, dari 67,8 persen pada 2016 menjadi 76,19 persen pada 2019. OJK optimistis target inklusi keuangan sebesar 90 persen akan tercapai pada 2024.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Selama pandemi Covid-19, transaksi nontunai menggunakan dompet elektronik semakin menjadi kebiasaan warga. Hanya saja perilaku tersebut baru terjadi di kota-kota besar atau belum merata di Indonesia.

Co-Founder dan CEO Dana, Vince Iswara, Rabu (23/6/2021), di Jakarta, menggambarkan, saat ini rata-rata transaksi nontunai menggunakan Dana (dompet elektronik) mencapai 5 juta per hari. Enam bulan sebelumnya, rata-rata transaksi nontunai memakai Dana harian sebanyak 3 juta.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan