logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBabak Baru Perumahan Rakyat
Iklan

Babak Baru Perumahan Rakyat

Insentif kemudahan membeli belumlah cukup untuk mengatasi problem perumahan. Penyediaan tanah dengan harga terjangkau penting agar warga tidak semakin tersingkir ke pinggir. Program Tapera diharapkan jadi babak baru.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/axYHOEVCn6RZRLZd9Mzs53RChhw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F38c389d7-a072-4abb-8623-9be09ddc79cf_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Petugas lapangan Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan pemasangan jaringan dan instalasi listrik di kompleks perumahan bersubsidi yang baru dibangun di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (3/2/2021). Berdasarkan data dari PT PLN (Persero), rasio elektrifikasi nasional rata-rata mencapai 95,75 persen sampai dengan tahun 2019. Sisanya sekitar 4 persen saja yang belum teraliri listrik.

Peserta Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera mulai bisa menikmati fasilitas pembiayaan perumahan. Setahun sejak diluncurkan, program Tapera kini menawarkan skema pembiayaan perumahan dengan suku bunga kredit 5-7 persen per tahun (fixed rate) serta tenor pinjaman yang mencapai 30 tahun.

Skema pembiayaan itu ditawarkan sebagai bentuk kolaborasi Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau Perumnas. Pembiayaan diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang terbagi atas tiga kelompok, yakni kelompok penghasilan sampai Rp 4 juta per bulan, di atas Rp 4 juta-Rp 6 juta per bulan, dan di atas Rp 6 juta-Rp 8 juta per bulan.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan