logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKala Teh Tanah Air Bermekaran
Iklan

Kala Teh Tanah Air Bermekaran

Hari Teh Internasional yang diperingati setiap 21 Mei menjadi momentum untuk kembali menghargai beragam teh lokal. Beragam teh Nusantara mesti tetap menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pGbu8PbSCSMCLMsl4yZNA8a4wKw=/1024x741/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Faff5d538-46ca-49b5-bdae-bfa5717649e7_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Pemetik teh membawa pucuk teh di perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII di kaki Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin (22/7/2019).

Jajaran ragam teh yang dipetik dan tumbuh di Nusantara berbaris pada rak pusat perbelanjaan ataupun etalase kaca layar gawai. Agar tak kalah memikat dari teh impor, pemain dalam negeri bergeliat dan bersiasat, khususnya dalam memanfaatkan perubahan pilihan makanan-minuman masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyebutkan, selama pekan pertama kuncitara di masa pandemi Covid-19, penjualan teh untuk dinikmati dalam hunian melonjak 75 persen di sejumlah negara konsumen. Peningkatan penjualan teh tersebut mengompensasi penurunan konsumsi di luar rumah, seperti di restoran atau kafe.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan