Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 323,4 Triliun
Pemerintah berencana menarik utang baru Rp 323,4 triliun dengan mempertimbangkan sejumlah risiko di triwulan II-2021. Pengendalian belanja dinilai penting untuk mengerem defisit anggaran dan rasio utang yang terus naik.
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menilai risiko pembiayaan utang pemerintah cenderung meningkat di akhir paruh pertama 2021 seiring menguatnya potensi aliran modal asing keluar dan pelemahan nilai tukar rupiah. Kedua hal itu muncul, antara lain, dipicu oleh kebijakan progresif pemerintah Amerika Serikat dalam memulihkan ekonomi negaranya.
Dalam laporan bertajuk ”Debt Portofolio Review Triwulan I-2021” yang diterima Kompas, Rabu (19/5/2021), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyatakan, pemerintah akan melihat risiko ekonomi makro dan pembiayaan yang cenderung meningkat dalam rangka penerbitan utang pada periode April-Juni 2021.