logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPenyelundupan Marak, Budidaya ...
Iklan

Penyelundupan Marak, Budidaya Rentan Stagnan

Penyelundupan benih bening lobster yang masih terus berlangsung dinilai akan melemahkan pengembangan budidaya lobster di Tanah Air. Daya saing Indonesia terhadap Vietnam dalam budidaya lobster masih jauh tertinggal.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fiJ_WtZSduQrL7bsI1icgAkqXQA=/1024x608/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Ff9117b74-ff21-4381-aca2-f896b177ceb4_jpg.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petugas memindahkan barang bukti dalam rilis penggagalan penyelundupan benih bening lobster (BBL) melalui Bandara Juanda di Kantor Bea dan Cukai Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (15/4/2021). Penggagalan dilakukan pukul 12.30 pada paket tujuan Batam yang dilaporkan berupa general cargo-garment-elektronik doc paket. Dari 80 kantong plastik yang disita, diperkirakan berisi 80.000 ekor BBL dengan nilai Rp 8 miliar.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penyelundupan benih bening lobster ke luar negeri masih terus berlangsung. Sementara itu, budidaya lobster di dalam negeri terkesan jalan di tempat karena belum ada dukungan regulasi yang jelas.

Akhir April 2021, aparat kepolisian kembali menggagalkan penyelundupan benih bening lobster sebanyak 21.000 benih di Kabupaten Banyuwangi dengan tujuan akhir ke Vietnam. Benih selundupan yang disita aparat itu ditaksir Rp 1,5 miliar. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar lalu melepasliarkan benih hasil sitaan di Kawasan Konservasi Perairan Bangsring, Banyuwangi, awal Mei 2021.

Editor:
nurhidayati
Bagikan