logo Kompas.id
EkonomiPeran Perempuan di Jaring...
Iklan

Peran Perempuan di Jaring Pengaman Sosial

Perempuan lebih memprioritaskan pemanfaatan bantuan langsung tunai dana desa untuk kesejahteraan keluarga di perdesaan. Dibutuhkan peran perempuan yang lebih banyak dalam musyawarah desa saat penyusunan program desa.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DEh1XHqyDGuKlxuAqP7zQOcU1gE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F8bff9e5b-defa-42ee-88ab-978d865f6d44_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Paini (60), warga Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Kamis (30/4/2020), tampak ceria seusai menerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di desa tersebut. Pencairan tersebut menandai mulai digulirkannya BLT dana desa di Kabupaten Malang.

Penelitian Center for Economics and Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran, Bandung, tentang peran perempuan dalam keluarga dan penanggulangan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyajikan hasil menarik. Di perdesaan, bantuan langsung tunai atau BLT dana desa yang mereka terima, pemanfaatannya lebih tepat sasaran ketimbang bantuan itu diterima oleh pihak laki-laki. Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk aspek kesetaraan jender.

Menurut peneliti CEDS Universitas Padjadjaran, Martin Siyaranamual, dalam webinar bertajuk ”Program Perlindungan Sosial Inklusif: Menuju Program Perlindungan Sosial Berbasis Dana Desa yang Ramah Anak dan Responsif Gender”, Kamis (22/4/2021), pandemi Covid-19 dipastikan menyebabkan angka kemiskinan bertambah. Selain kemiskinan, angka ketimpangan pun meningkat. Perempuan adalah salah satu kelompok paling rentan dalam menanggung akibat pandemi Covid-19.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan