logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTren Peningkatan Ekspor...
Iklan

Tren Peningkatan Ekspor Dibayangi Lonjakan Biaya Logistik

Yang perlu dicermati adalah bagaimana eksportir-eksportir kecil kelas UKM/IKM. Mereka akan kesulitan mendapatkan kapal. Selain itu, lantaran barang yang dikirim lebih sedikit, mereka bisa dikenai tarif lebih mahal.

Oleh
hendriyo widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PxFM68aAV2YCvLdJD8d6e5Zqgvw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F82adf044-b3cd-488c-9497-5d6d117970b4_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Bongkar muat peti kemas tengah berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan-I 2021 surplus 5,52 miliar dollar AS. Nilai ekspornya 48,9 miliar dollar AS atau melejit 17,11 persen dibandingkan dengan periode sama 2020, sedangkan nilai impornya 43,38 miliar dollar AS atau meningkat 10,76 persen.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tren peningkatan ekspor di tengah pandemi Covid-19 tengah dibayangi lonjakan tarif kargo peti kemas. Hal ini membuat eksportir dan importir menambah biaya operasional dan bersiasat untuk mereduksi beban biaya tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada triwulan-I 2021 surplus 5,52 miliar dollar AS. Nilai ekspornya 48,9 miliar dollar AS atau melejit 17,11 persen dibandingkan dengan periode sama 2020, sedangkan nilai impornya 43,38 miliar dollar AS atau meningkat 10,76 persen. Kenaikan ekspor dan impor tersebut menunjukkan geliat aktivitas industri nasional.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan