Ekonomi Kreatif
Selamat Datang Era Pengamen E-Sawer
Zaman berganti, cara mengamen pun berubah. Di zaman serba digital seperti sekarang, para pengamen pun minta dibayar secara nontunai. Mereka bisa mengamen di jalanan atau sambil duduk manis rumah.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F937f9dd7-eb76-45df-86a2-b5658c1a0a83_jpg.jpg)
Musisi jalanan mengikuti uji pentas QRIS di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Selasa (30/3/2021). Sebanyak 80-an kelompok musisi jalanan di Yogyakarta bergabung dengan QRIS. Dengan kode QRIS, mereka bisa menerima uang apresiasi secara nontunai.
”Semudah itu cara ngamen zaman now!” Begitu kalimat penutup sebuah unggahan akun IG Andivox milik Andi Malewa, pendiri Institut Musik Jalanan yang menaungi sekitar 400 musisi jalanan alias pengamen di beberapa kota.
Akun itu secara lugas menjelaskan tata cara menyawer secara digital atau e-sawer lewat Gopay. Cukup pindai kode respons cepat (QR code), masukan nominal uang yang ingin disawer, dan beri konfirmasi. Sama persis saat kita membayar segelas cappuccino atau sepotong cake yang manis.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Selamat Datang Era Pengamen Nontunai".
Baca Epaper Kompas