logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPopularitas Aset Kripto Bukan ...
Iklan

Popularitas Aset Kripto Bukan Penyebab Bursa Saham Sepi

Penurunan yang terjadi di pasar saham belakangan ini terjadi karena minimnya sentimen yang dapat mengangkat pasar. Selain itu, banyak investor jangka panjang yang belum menambah portofolio mereka.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tHslId-PQ1W_1IvfvPjDB5e0cJA=/1024x637/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fab0db757-3e60-48dd-9273-5a9de863d171_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Karyawan melintas di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (5/4/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada perdagangan hari pertama pekan ini. IHSG terkoreksi 0.68 persen atau 41.17 poin ke level 5,970.29.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penurunan transaksi di pasar saham selama beberapa pekan terakhir tidak berhubungan secara langsung dengan kenaikan volume transaksi pada instrumen aset kripto. Di tengah popularitas aset kripto, instrumen saham kehabisan sentimen positif yang mampu mendongkrak indeks harga.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, saat ini transaksi aset kripto, terutama bitcoin, di pasar global tengah meningkat. Tren ini terjadi terjadi di hampir seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, menurut dia, hal tersebut bukan menjadi penyebab transaksi instrumen saham menjadi sepi.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan