logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPetani Tebu Menagih Komitmen...
Iklan

Petani Tebu Menagih Komitmen Penyerapan Gula

Neraca gula nasional berpotensi kelebihan pasokan karena masih ada stok tertahan di gudang dan tambahan impor. Petani meminta importir gula menyerap hasil giling tahun ini.

Oleh
M Paschalia Judith J / Agnes Theodora
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2tlfiszfVAyhP6-Z3mHYbKaLdIk=/1024x702/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20130917KUMI.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia berunjuk rasa di depan kantor BUMN, Jakarta, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia meminta importir yang memproduksi gula kristal putih untuk menyerap hasil giling tebu tahun ini. Sebab, ada potensi kelebihan suplai gula ke pasar yang bisa menekan harga jual dan menghambat penyerapan gula petani.

Permintaan itu tertuang dalam salah satu rekomendasi rapat kerja nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang digelar pada Jumat (9/4/2021). APTRI mendesak pemerintah meminta importir membeli gula petani musim giling 2021 dengan harga minimal Rp 11.200 per kilogram (kg). Langkah ini diharapkan mengatasi penumpukan gula petani di gudang.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan