logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Kedelai Naik Lagi,...
Iklan

Harga Kedelai Naik Lagi, Perajin Tahu dan Tempe Kembali Menjerit

Perajin tahu dan tempe berharap pemerintah menstabilkan harga kedelai supaya mereka tidak merugi.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p748pmiWE5q605wM2fg9CchIsEo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F08f91a72-0118-4d54-9e8a-b19bbb38adfa_jpg-720x480.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Perajin membungkus kedelai yang sudah dicampur dengan ragi dalam proses pembuatan tempe di sentra industri kecil skala rumah tangga pembuatan tempe di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2021). Memasuki April ini, perajin kembali mengeluhkan tingginya harga kedelai impor yang mencapai Rp 10.200 per kilogram di tingkat agen.

JAKARTA, KOMPAS β€” Perajin tahu dan tempe kembali menjerit karena harga kedelai naik lagi. Mereka berharap pemerintah bisa menstabilkan harga kedelai supaya mereka tidak merugi.

Khoirun Saleh, perajin tahu dan tempe di Paguyuban Tahu Tempe Johar Baru, Jakarta Pusat, menjerit karena harga jual kedelai di agen kembali naik menjadi Rp 10.200 per kilogram. Menurut dia, usahanya semakin terpukul karena kenaikan harga kedelai tak diikuti dengan kenaikan harga tahu dan tempe di pasar.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan