logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDorong Kemandirian Petani,...
Iklan

Dorong Kemandirian Petani, Pupuk Bersubsidi Akan Dikurangi

Kuota pupuk bersubsidi akan terus dibatasi dan petani diminta segera beralih ke pupuk komersial. Hal itu guna mendorong kemandirian petani untuk tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/M9Kz2skY1fI-bmbsl02X4q9L3Zk=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201013RAM-Pembangunan-Perkantoran-Pemprov-Sumsel-II_1602831183.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Petani memanen padi di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/10/2020). Potensi produksi beras di Sumsel diprediksi meningkat hingga akhir tahun 2020. Hal ini disebabkan adanya ekstensifikasi lahan pertanian dengan memanfaatkan lahan rawa lebak.

PALEMBANG, KOMPAS β€” Pemerintah akan mengurangi kuota pupuk bersubsidi dan petani diminta segera beralih ke pupuk komersial. Hal itu dilakukan guna mendorong kemandirian petani agar tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi, melainkan menuju ke arah peningkatan produksi lahan.

”Banyak sekali persoalan yang muncul dari pupuk bersubsidi. Karena itu, pelan-pelan (kuotanya) akan kami kurangi,” kata Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi saat peluncuran Program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri di Palembang, Kamis (8/4/2021). Persoalan pupuk bersubsidi, lanjut Harvick, memang terus terjadi hampir setiap tahun karena alokasi kuotanya jauh dari kebutuhan petani di lapangan.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan