logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHubungan Dagang...
Iklan

Hubungan Dagang China-Australia Pengaruhi Harga Batubara

Harga batubara Indonesia kembali naik setelah sempat sedikit melemah pada Maret 2021. Faktor cuaca dan sentimen dagang China-Australia memengaruhi kenaikan harga batubara bulan ini.

Oleh
ARIS PRASETYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iXAsrgVa0X8UfD7ckI3Lzxb0T4M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F70666740_1537983355.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pemuatan batubara ke tongkang di Pelabuhan PT Tunas Inti Abadi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (26/9/2018). Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, batubara tersebut juga diekspor ke India, China, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

JAKARTA, KOMPAS β€” Harga batubara acuan di Indonesia terpengaruh oleh hubungan dagang China dan Australia yang memanas. Tensi tinggi di antara kedua negara tersebut terkait dengan penyelidikan asal-muasal virus korona yang didukung pihak Australia. Pada periode April 2021, harga batubara Indonesia ditetapkan 86,68 dollar AS per ton, naik dibandingkan dengan Maret yang seharga 84,49 dollar AS per ton.

Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi, Australia adalah salah satu negara yang mendesak dilakukannya penyelidikan internasional terhadap asal virus korona. Hal itu menyebabkan China berang dan secara tak resmi mengakibatkan munculnya larangan impor batubara asal Australia.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan